Kamis, 04 Agustus 2011

lengkeng mati?????


Pengalaman yang sangat berharga saya dapat secara tak sengaja....
Lengkeng pertama saya adalah lengkeng ping pong yang saya beli hasil patungan dengan adik saya, karena untuk pemula harga lengkeng Rp. 125.000  dirasa berat untuk dipikul sendiri.
Lengkeng ping pong pun ditangan, dengan semangat  keesokan harinya saya tanam di pot sebagai tabulampot.
Luarbiasanya lengkeng ping pong ini, betul kata orang sifatnya yang ganjah dapat berbuah walau batangnya hanya sebesar pinsil. Hanya membutuhkan dua kali berdaun setelah dibeli lengkeng pingpong saya mulai mengeluarkan bunga. Senang rasanya hati karena ada harapan besar dari tiap-tiap kuntum bunga untuk menjadi buah.
mulai belajar berbunga.
bunga lengkeng rontok karena hujan 
Namun saya kurang beruntung, hujan yang terus menerus menyebabkan bunga lengkeng ping pong saya berguguran rontok tersiram hujan. (satu kelemahan lengkeng saya dapat dari pengalaman). Lalu saya mulai melupakan hal ini dan lebih fokus memperimbun tajuk. 
Tajuk lengkeng pingpong yang sedang mengeluarkan pupus muda.

Setelah tajuk rimbun hal bodoh saya lakukan, karena saya akan pergi ke luar kota saya berinisiatif menyiram lengkeng ping pong saya di siang hari yang terik, ditambah dengan 3 sendok MPK yang saya larutkan dengan air siraman tadi. Hal ini saya lakukan karena besok malam adalah waktu yang tepat untuk diberi pupuk. 3 hari saat saya pulang saya mendapati daun lengkeng ping pong saya mengalami perubahan, daunnya tidak hijau seperti saat saya tinggalkan 3 hari lalu. Lalu saya menyimpulkan mungkin ini memerlukan MGO atau POC. Saya berikan semuanya, namun tidak ada perubahan, daunnya mengering dan layu..
Daun lengkeng mengering
Lalu saya berinisiatif untuk merontokan semua daunnya, dipindahkan ke media yang baru dan saya simpan di tempat yang teduh. 1 bulan saya tunggu belum juga ada tanda-tanda akan berdaun lagi malah ranting-rantingnya mulai keriput, tetapi batangnya masih hijau saat saya koet (digores pakai kuku) . Bulan berikutnya tidak ada perubahan juga, lalu saya putuskan untuk mencabutnya. Saya terkejut ketika mendapati akar lengkeng yang sudah mati.
akar lengkeng mati 
Dari pengalaman  ini saya simpulkan, jangan menyiram lengkeng atau pun tanaman lain disiang hari terik apalagi dicampur dengan pupuk. Hal ini bisa menyebabkan akar tanaman kita mati.
Pengalaman ini sengaja saya bagikan supaya pencinta lengkeng semua tidak mengalami hal yang sama seperti saya