Kamis, 28 Juli 2011

tips membuat lengkeng berbuah dalam pot


Siapa sih yang tidak suka lengkeng??? Si mata naga yang memiliki aroma khas ini memang digemari kebanyakan orang! Namup permasalahanya adalah karakteristik lengkeng yang sulit berbuah. Sehingga sudah tidak asing lagi bila kita mendengar “Lengkeng merupakan tanaman yang sulit berbuah”, namun itu adalah pendapat dari orang-orang terdahulu. Kejadian itu memang saya alami sendiri lengkeng yang ayah saya tanam 15 tahun silam pun hanya sebagai penyejuk saja, belum ada manfaat ganda sebagai tujuan pertama menanam lengkeng itu adalah ingin mencicipi buah nya.
Namun kini lengkeng adalah tanaman yang sangat mudah sekali dibuahkan bahkan didalam pot sekalipun asal kita mengetahui jenis lengkeng yang memiliki karakteristik ganjah alias gampang berbuah. Berikut saya sajikan beberapa tips untuk membuahkan lengkeng dalam pot.
1.       Pemilihan Bibit.
Bila kita ingin membuat tabulmpot (Tanaman Buah Dalam Pot) sebaiknya memperhatikan bibit yang akan kita tanam. Ada beberapa jenis lengkeng dataran rendah yang recomended untuk dijadikan tabulampot.
a.       Lengkeng pingpong.
Lengkeng pingpong merupakan lengkeng yang sangat ganjah (mudah berbuah dan adaptif) karakteristik dari lengleng pingpong adalah memiliki daun yang oppal dan menggulung kebawah. Percabangannya dengan karakteristik ngelacir. Lengkeng pingpong memiliki buah sesuai namanya hampir sebesar bola pingpong, rasanyan manis dan agak becek dengan biji yang agak besar pula.


Lengkeng pingpong yang sedang berbuah.
b.       Lengkeng diamond River.
Lengkeng diamond river juga meupakan lengkeng yang mudah berbuah, daunnya panjang sekitar 10-15Cm. Percabangan yang memiliki karakteristik “menghabiskan tempat”, karena lengkeng diamond river mudah sekali bercabang, namun kurang kuat alias regas. Diamond river memiliki karakteristik buah yang wangi, becek, berair dengan biji relatif kecil bila dibandingkan dengan lengkeng pingpong

daun lengkeng diamond river
c.       Dan masih banyak lagi jenis jenis lain yang tidak bisa saya jelaskan satu persatu seperti :
-          Lengkeng aroma durian daun kasar
-          Lengkeng aroma durian daun halus
-          Lengkeng aroma durian pupus merah
-          Lengkeng puangrai
-          Lengkeng kristalin
Bila anda sudah mendapatkan bibit-bibit lengkeng diatas pastikan apakah lengkeng anda berasal dari biji atau hasil okulasi (untuk lebih jels mengenai bibit asal biji, sambung susu , cangkok dan sambuns pucuk insya alloh saya tulis pada post berikutnya)
2.       Pemilihan pot.
Pot untuk tabulampot bisa berasal dari Drum, Plastik atau Semen cor. Semakin tinggi bibit yang anda peroleh saya rekomendasikan untuk menggunakan pot yang mimiliki tinggi dan diameter yang lebih besar. Contoh : untuk lengkeng yang memilii tinggi 30-40cm anda bisa gunakan pot yang memiliki diameter 40-50cm. Bila bibit lebih tinggi dari itu, anda bisa gunakan pot yang memiliki diameter lebih besar dari itu.
3.       Pemilihan media
Media tanam yang baik adalah campuran tanah, pasir,skam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:2. Pupuk kandang yang digunakan sebaiknya meggunakan taikam/taidom (tai kambing dan Domba), yang mengandung fosfor lebih banyak. Pastikan anda gunakan sterofoam atau pecahan genting di dasar pot setinggi 4-5 cm untuk menghindari media yang basah.


4.       Penyiraman
Penyiraman yang baik dianjurkan 2 hari sekali sebanyak 1- 2 gayung saja, karena media yang terbatas. Bil berlebihan ini isa mengakibatkan akar terendam, busu, bercacing. Efeknya tanaman lengkeng bisa MATI.
5.       Pemupukan
Pemupukan sebaiknya dilakukan berkala 1 bulan sekali. Bulan pertama gunakan taikam or taodom, dan bulan berikutnya gunakan pupuk NPK 16:16:16.
6.       Pemangkasan.
Pemangkasan diperlukan untuk memperindah tajuk. Rumus pemangkasan yang baik seharusnya menggunakan pola 1:3:9. Dengan banyaknya cabang maka tempat calon bakal bunga akan banyak pula.
7.       Pencahayaan
Agar lengkeng cepat berbuah sebaiknya disimpan pada tempat yang memiliki pencahayaan 6-7 per hari.

Dengan melaksanakan langkah-langkah diatas lengkeng saya dirumah mampu berbuah 3 x dalam setahun dengan rata-rata buah perpot 2-3 kg. Selamat mencoba.......

Sirsak dengan Rasa Manis


3 tahun yang lalu, paman saya yang memang berdomisili di Sumatra tepatnya di lampung bercerita. Suatu malam saat ia dan teman-temannya ronda malam, datanglah temennya lagi yang tidak dia sebutkan namanya, atau disebutkan lalu mungkin saya lupa tuh siapa, membawa buah sirsak di tangan. Lalu semua teman-teman paman saya itu memakan buah sirsak itu langsung, tanpa diolah. Seperti pengetahuan kebanyakan orang bahwa sirsak berasa masam dan bisa membuat lambung kita tak nyaman kalau dimakan dini hari.
Paman saya lalu bertanya “kalian apa ga bakalan sakit perut makan sirsak dini hari gini?”. Lalu teman paman saya menjawab “ini sirsaknya beda lho. Rasanya manis. Coba deh!”. Paman saya gak percaya sama sekali karena sirsak dari dalu rasanya memang asam.
Namun karena melihat teman-teman paman yang ga kelihatan keasaman saat makan sirsak itu  lalu paman saya ikut mencicipi. Dan ternyata memang betul rasanya manis beda dengan sirsak kebanyakan. Saking nikmatnya buah sirsak itu, mendorong paman saya  memunguti biji yang berserakan ditanah dia berencana menanam sirsak itu  di tasikmalaya.
Waktupun berlalu, sampailah biji sirsak itu di tasikmalaya, dan di semailah di dalam pot, tapi sayang anak sirsak yang tumbuh subur dicabuti dengan senangnya oleh anak paman saya yang masih berumur 1 tahun. Saya ikut sedih karena saya sangat penasarang dengan rasanya yang manis.
Tapi untungnya sirsak yang terlambat mengalami perkecambahan selamat dari “serangan” itu. Anak sirsak yang selamat hanyalah 2 pohon saja. 1 pohon ditaman di samping rumah dan satu lagi ditanam di kebun milik tante.
Waktupun berlalu tak terasa tinggi pohon sirsak sudah mencapai 2 meter lebih. Seperti karakteristik tanaman dari biji. Tanaman sirsak yang saya tanam memiliki karakteristik yang ngelacir tinggi menjulan dengan percabangan yang kurang banyak. Selain faktor asal biji posisi yang diapit tanaman rambutan dan sawo menjadikan tanaman sirsak itu semakin ngelacir.
Bangganya hati saat melihat sirsak itu berbunga, tapi hampir hati putus asa melihat sirsak yang ga berbuah-buah. Bunganya yang muncul selalu berguguran. Sempat ingin di tebang karena seperti hukum persilangan “mendel”, bahwa tanaman yang berasal dari biji tidak akan memiliki karakter yang sama dengan induknya karena terjadi persilangan. Mungkinkah sirsak ini hanya sirsak bunga???. Karena penasaran saya tanya pada paman, ia berkata memang sirsak ini memiliki karakter yang seperti itu, berbunga terus dan tidak jadi buah namun saat satu sudah jadi buah akan berbuah terus menerus.
Selang berapa lama, munculah buah yang kelihatan sudah sebesar bola golf. Dengan rasa penasaran saya tunggu sampai buah berbuah besar. Tak terasa saat itu tiba, buah pun matang di pohon. 
Buahnya yang gak terlalu relaif besar mungkin karena buah pertama dan kurang pemupukan.

Dengan penuh semangat saya potong dan cicipi, dan taukah rasanya???? Benar saja rasanya “MANIS”, dengan biji yang relatif jarang.

Jumat, 22 Juli 2011

Berburu Bibit Lengkeng


Pertengahan bulan Juli 2011, saya berjalan-jalan ke penjual bibit segala jenis tanaman yang ada di Jln. Perintis kemerdekaan kawalu tasikmalaya, dengan berniat mencari bibit durian. Karena punya lahan yang kosong, saya berniat memanfaatkannya dengan menanam durian.  Itulah yang terfikir karena saya sangan suka sekali dengan durian... buah yang berduri dan memiliki aroma menyengat itu memang erasa sangat legit apalagi durian yang berasal dari jatuhan (matang di pohon dan jatuh).
Tanpa fikir panjang saya langsuk masuk dan mulai memilah-milah bibit durian, harganyapu berpariasi sesuai ukuran, dari mulai Rp. 15.000,- sampai harga Rp. 700.00 yaitu bibit durian yang sudah mulai mengeluarkan bunga padahal masih di dalam pot.
Ketika sedang asik memilah-milih bibit durian tiba tiba pandangan saya beralih pada jejeran bibit lengkeng yang terlihat sehat. Menurut si penjual bibit lengkeng itu berasal dari sentral pembibitan buah-buahan yang ada di kota majalengka. Lengkeng dataran  yang ada memang belum terlalu lengkap hanya ada lengkeng, pingpong, kristalin dan diamond river, ketiga varietas dataran rendah ini memang gampang berbuah walaupun tanpa perlakuan khusus. Selain varietas tersebut si penjual menyebutkan lengkeng itoh, lengkeng yang sulit berbuah bila tanpa perlakuak khusus.
                                 Lengkeng Diamond river asal sambung susu
Singkat kata perburuan berubah, saya jadi lebih memilih legkeng, karena memang dirumah sedang belajar mengoleksi lengkeng. Pilihan jatuh pada lengkeng diamond river. Menurut beberapa penghobis lengkeng diamond river memiliki karaktteristik yang mudah berbuah dan adaptif karena marupakan lengkeng dataran rendah. Yang lebih mengembirakan, lengkeng diamond river mampu berbuah 3 x dalam 1 tahun walaupun tanpa perlakuan khusus. walaupun diantara kelebihan itu, lengkeng Diamond river memiliki kelemahan pada buah yang becek dan percabangan yang mudah patah dan kurang kuat.
Karena penasaran dengan keunggulan dan kelemahan  tersebut saya langsung tanam lengkeng diamond river tersebut di dalam pot. Semoga cepat berbuah....